Deretan Film Amerika Dengan Pengambilan Video Berteknik One Shot

Deretan Film Amerika Dengan Pengambilan Video Berteknik One Shot – Setelah memenangkan nominasi Film Drama Terbaik Golden Globe (Golden Globe Award for Best Motion Picture – Drama), film drama perang 1917 besutan Sam Mendes kini masuk nominasi Piala Oscar, bersama film drama balap Ford v Ferrari dan dan film thriller sosial asal Korea Selatan, Parasite.

Film 1917 berlatar belakang Perang Dunia I, menceritakan tentang dua orang prajurit muda dari Inggris, Schofield (George MacKay) dan Blake (Charles Chapman), yang ditugaskan untuk menyampaikan pesan untuk mencegah lebih banyak tentara gugur.

Melawan waktu, keduanya harus melintasi wilayah musuh dan menyampaikan pesan untuk menghentikan serangan yang dapat merenggut ratusan tentara Inggris, yang mana terdapat saudara kandung Blake di antara mereka.

Film 1917 makin unik ketika diambil dengan teknik one-shot, yakni film yang salah satu adegan atau mungkin keseluruhan adegannya menggunakan satu kali pengambilan gambar atau satu kali take. sbobet

Namun, film yang menggunakan teknik one-shot tidak hanya 1917. Berikut film-film selama dua dekade terakhir yang menerapkan teknik ini dalam produksinya;

1. Timecode (2000)

Deretan Film Amerika Dengan Pengambilan Video Berteknik One Shot

Film Timecode yang berdurasi 93 menit ini difilmkan secara bersamaan oleh empat juru kamera. Sutradara Mike Figgis tak puas dengan hanya pengambilan gambar one-shot, maka ia membuat layar dibagi menjadi empat bagian yang menampilkan sudut pandang para pemain secara bersamaan.

Film ini menggambarkan beberapa kelompok orang di Los Angeles ketika mereka berinteraksi dan berkonflik, sambil mempersiapkan pengambilan gambar sebuah film di kantor produksi. Bahkan dialog yang muncul sebagian besar improvisasi.

2. Russian Ark (2002)

Film Russian Ark berkisah mengenai seorang bangsawan Perancis abad ke-19 yang terkenal karena memoarnya yang pedas tentang kehidupan di Rusia. Ia melakukan perjalanan melalui Museum State Hermitage Rusia dan bertemu tokoh-tokoh sejarah lebih dari 200 tahun terakhir.

Dengan 2.000 aktor dan tiga orkestra, Russian Ark membanjiri puluhan ruangan di Winter Palace, St. Petersburg, untuk proses pengambilan gambar selama 96 menit. Proses tersebut kian menantang karena kamera sutradara Russian Ark, Alexander Sokurov, hanya bisa bertahan untuk empat kali percobaan.

3. Silent House (2012)

Deretan Film Amerika Dengan Pengambilan Video Berteknik One Shot

Terinspirasi dari film horor Uruguay, La Casa Muda, karya Gustavo Hernandez, Silent House menyuguhkan ketegangan tanpa henti selama 90 menit dengan pengambilan murni hanya satu kali dari awal hingga akhir. Walaupun film ini sudah banyak mendapat pujian dari segi teknikal, film ini mendapat banyak kritik negatif secara keseluruhan.

Silent House berkisah mengenai Sarah (Elizabeth Olsen), ayahnya (Adam Trese) dan pamannya (Eric Sheffer Stevens) yang sedang merenovasi rumah keluarga tua untuk dijual. Tanpa listrik, dan hanya bergantung pada lentera, Sarah terpisah dari kerabatnya. Ia terjebak di dalam kabin tanpa kontak dengan dunia luar. Peristiwa itu makin horor ketika muncul teror yang tak terduga.

4. Birdman (2014)

Birdman memang tidak diambil dengan teknik one-shot yang sesungguhnya. Namun, tim bekerja sedemikian rupa sehingga film itu terlihat seperti diambil dengan satu kamera. Alejandro González Iñárritu harus gigih mengambil 15-20 rekaman untuk tiap adegan panjang di Birdman. Namun, kerja keras itu terbayar lunas dengan trofi film terbaik Oscar.

Birdman berkisah mengenai Riggan Thomson (Michael Keaton) yang berencana untuk membangkitkan kembali kariernya yang mulai memudar dengan memproduksi teater Broadway. Namun, saat latihan, lawan mainnya cedera memaksanya untuk menyewa aktor baru.

5. One Cut of the Dead (2017)

Film One Cut of the Dead ini memiliki sinopsis yang sederhana, berkisah mengenai sutradara dan kru film yang sedang syuting film zombie anggaran rendah di fasilitas bekas Perang Dunia II, malah diserang oleh zombie betulan.

The New York Times menggambarkan film meta-thriller bujet rendah dari sineas Jepang ini bagai film Noise Off dipadukan dengan Night of the Living Dead. Dengan sudut pandang satu kamera, film ini membawa penonton bertualang, mencoba melarikan diri dari kejaran zombie sungguhan.

6. Victoria (2015)

Berbeda dengan teknik one shot yang menggabungkan beberapa kali take kemudian diedit agar terlihat menjadi satu, film Victoria malah kebalikannya. Sutradara Sebastian Schipper mengambil gambar non stop dari tiga sisi kemudian menggabungkannya dengan memilih gambar terbaik.

Film bergenre crime thriller ini melewati masa produksi yang tidak mudah. Demi mendapat biaya produksi, Schipper berjanji kepada para produser untuk membuat “Plan B” dengan versi shot tradisional. Versi tersebut syuting terlebih dahulu dalam 10 hari, tapi shot tradisional tersebut tidak memuaskan sang Sutradara.

Ia kemudian hanya diberikan tiga kesempatan syuting untukdengan cara one shot . Kesempatan pertama, sang sutradara merasa filmnya membosankan karena para aktor takut melakukan kesalahan. Kesempatan kedua, sebaliknya, kesalahan justru banyak terjadi. Di kesempatan ketiga barulah mereka berhasil mendapatkan adegan film one shot yang diinginkan.

7. Enter the Void (2010)

Film Enter the Void merupakan film ciamik besutan Gaspar Noe. Layaknya film-film Gaspar Noe yang lain, teknik pengambilan gambar film ini terlihat berkelas dan punya plot yang enggak mudah buat diikuti. Film ini bercerita tentang tur psikedelik Oscar, seorang pengedar narkoba, setelah kematiannya.

Menggunakan cahaya warna-warni neon dan konsep one shot, film ini seolah memberikan kita wisata gentayangan yang nyata dan membuat perasaan kita campur aduk. Kenapa? Mengingat Oscar merupakan arwah, dia bisa menembus semua batas di dunia ini, mulai dari batas tembok, rahim, sampai pikiran. Gila!

8.  Lost in London (2017)

Film ini diambil dan ditayangkan secara langsung di bioskop terpilih pada 19 Januari 2017. Lost in London sendiri diangkat dari pengalaman Woody Harrelson ketika berada di London di tahun 2002 saat ia dikejar polisi dan harus dipenjara selama semalam.

Kalau film-film konsep one shot sebelumnya merupakan film drama yang membuat kita jadi agak baper, Lost in London justru merupakan film komedi. Dibintangi oleh Woody Harrelson dan juga Owen Wilson sebagai diri mereka sendiri film ini merupakan film pertama yang disiarkan langsung di beberapa bioskop di London.

Yap, hal ini gila karena artinya para kru dan pemain enggak boleh salah dalam berakting dan mengambil gambar. Namun, kayaknya Woody, selaku penulis skenario, dan segenap kru film lainnya memang pengin menunjukkan bahwa film 100 menit ini bener-bener diambil dengan konsep one shot.

Pastinya kru-kru film itu bakalan pegel banget. Soalnya, mereka harus bener-bener mempersiapkan shot-shot pada film dalam waktu cepat dan juga harus aktif bergerak. Mereka harus mengikuti pergerakan tokoh utama ke segala tempat dan juga enggak boleh ada kesalahan.

Ini juga berat, kok, buat aktor karena mereka otomatis enggak boleh melakukan banyak kesalahan. Nah, dari deretan film konsep one shot di atas, mana yang udah kalian tonton?